Atika Rusli. Diberdayakan oleh Blogger.

Quote

"Orang-orang itu telah melupakan bahwa belajar tidaklah melulu untuk mengejar dan membuktikan sesuatu, namun belajar itu sendiri, adalah perayaan dan penghargaan pada diri sendiri” -

Sederhana saja, dia bukan cinta sejatimu...

Pernahkah engkau merasakan cinta yang sangat dalam dan kebencian yang sangat besar dalam waktu yang bersamaan?
Aku pernah membaca kisah seorang pemuda yang berhari-hari hidup dalam kemurungan karena mengalami hal tersebut.
Dia ingin pergi sejauh mungkin dari kampung halamannya, dan membuang semua rasa sakit atas cintanya yang tak sampai.
Dia ingin meninggalkan semua kenangan tentang perempuan yang tak bisa menjadi miliknya.
Dia sangat benci terhadap dirinya sendiri yang merasa gagal karena tak bisa menyelematkan cintanya, akibat perjodohan yang telah ditetapkan orangtua gadis itu dengan pemuda lain yang lebih berilmu, lebih berpendidikan, dan lebih terpandang derajatnya.

Jika engkau mengalami hal serupa dengan kisah pemuda itu, apa yang akan engkau lakukan?
Apakah akan melakukan hal yang sama dengan menghabiskan hari-harimu dalam kemurungan?
Sebaiknya jangan lakukan itu.
Bumi ini luas dan begitu banyak ilmu yang bertebaran dari orang-orang yang menghuninya. Sebaiknya belajarlah dari mereka tentang cinta.

Untuk urusan ini, kusarankan jangan belajar pada pemuda yang ada dalam kisah itu.
Dia seorang pelaut, tepatnya pelaut bugis.
Menurutku dia sendiri tak tau bagaimana menyikapi cintanya dengan baik.
Tapi kalau engkau tetap bersikeras belajar padanya, maka yang kau temukan hanyalah kekecewaan karena ternyata dirinya hampir mati melarutkan diri dalam perasaan itu. Berhari-hari dia tak makan dan tidak tidur, dia hanya terus duduk murung menatap lautan dan membiarkan dirinya terjebak dalam perasan yang terkuras habis.

Mungkin sebaiknya kamu bisa belajar dari seorang ulama masyhur tanah bugis yang kukenal.
Dia akan menjelaskan bagaimana menyikapi cinta dalam kalimat-kalimat sederhana yang mudah dipahami.
Pernah kutanyakan padanya tentang bagaimana sebaiknya menyikapi kehilangan harapan atas cinta sejati.
Betapa bijaknya dia menjelaskan apa itu cinta sejati.
Dia mengatakan begini: Bagi orang yang yang terpagut harapan, terjerat keinginan memiliki, dan terperangkap kehilangan seseorang yang disayangi, maka cinta sejati adalah "melepaskan". Menurutnya, semakin sejati perasaan kita pada seseorang maka semakin tulus kita melepaskannya.

Para pencinta mungkin akan protes dengan penjelasan itu "bagaimana bisa dikatakan cinta sejati tapi justru melepaskannya?"
Tapi menurut ulama masyhur tanah bugis itu, bahwa itulah rumus terbalik yang tidak pernah bahkan sulit dipahami oleh para pencinta.
Lepaskanlah, mungkin besok lusa jika dia adalah cinta sejatimu maka dia pasti akan kembali dengan cara yang mengagumkan, Jika dia tak kembali, maka sederhana jadinya, bahwa dia bukan cinta sejatimu.
Akan ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita.

Luar biasa pelajaran cinta yang diberikan ulama ini. Baginya tidak mengapa jika ada kecewa, menangis tergugu karena kehilangan harapan dan cinta, tapi jangan berlebihan sampai merusak diri sendiri, karena menurutnya cinta yang baik itu selalu mengajari kau agar menjaga diri.

Maka kendalikanlah harapan dan keinginan yang kita miliki, karena sekali saja kita bisa mengendalikannya, maka sebesar apapun wujud kehilangan, kita akan siap menghadapinya, siap menghadapi kenyataan apapun.


*Coretan kecil setelah membaca karya Tere Liye "Rindu"








Tag : , ,

Tri Risma Harini: A Brave Woman

“Go forward! All should begin bravely! The brave had won three-fourth of world” R.A. Kartini bravely stated. Kartini’s quotation is representation of a brave woman who served as Surabaya Mayor in period 2010-2015. She is Tri Risma Harini. Risma was born in Kediri November 20th 1961. She is brave to take a risk of her decision. Although some senators oppose her, she is still steadfast of her decision, such as rejection of toll building,  raise advertisement tax, closure of prostitution localization, etc.

Risma refused Surabaya midle toll road building which have IDR 4.trillion of Surabaya Government budget. Risma’s rejection has considered against provincial government and central government. She thinks that toll road will not resolve traffic jams in Surabaya City, but it will increase level of jams.

Risma raise 100%-400% of advertisement tax which more 8 meters advertisement.  Surabaya senator assume that the decision will reduce income of Advertisement Company in Surabaya, but Risma give her reason. She do it to limit fixing of big advertisement which may harm society, besides in order to Surabaya is not became advertisement forest. As for advertisement size which under 8 meters, she reduce 40% of tax for giving opportunity to home industry owner in marketing their products.

Risma is still consistent, although her decisions used to depose her of her position. The last, she made brave decision, closure of Dolly prostitution localization. For this decision, some people resist, even she and her family often got terror. But, she was not dither. She choose it decision for save future of childrens who lived in around the localization. She also prepare IDR 25 milliard of budget to change bad face of Dolly localization.

Some times leader policy to bring change ger challenge, even lost lives stake. But Risma was not dither, she said "sing penting kuto iki dadi apik" most important is this city become better. She always told to her family that don't demand to anyone, if one day I died while on duty. She is really a brave woman, and everyone can become brave leader too.



* I wait your correction of my essay above, please...
Tag : , ,

Yang bermekaran di hari wisuda

Pemandangan inilah yang terlihat ketika melintasi GWW di Kampus IPB. 

Setiap penyelenggaraan wisuda, para penjual bunga tak mau ketinggalan merayakannya. Tak lengkap rasanya memberikan ucapan selamat wisuda ke teman, sahabat, atau keluarga jika tidak disertai rangkaian bunga.

Penjual sibuk melayani pembeli
Harga bunga mulai dari 5 ribu sampai 20 ribu
  Graha Widya Wisuda IPB - Bogor, 22 Januari 2014

Ini bukan masalah warna

Suatu pagi di tengah lapangan berumput, kami mendengar cerita tentang penjual balon gas dan seorang anak. Kisah itu diceritakan oleh seorang perempuan, yang akrab kami panggil Mom Indah. Bagi kami, dia adalah seorang inspirator dan motivator bagi para pemilik mimpi.  
Kurang lebih seperti ini cerita yang dibaginya.

Hari liburan anak sekolah telah tiba, pusat rekreasi keluarga ramai dikunjungi oleh orang tua yang mengajak anaknya mengisi liburan. Di tengah keramaian, seorang penjual balon gas mulai membuka jualannya. Dia mulai melepaskan balon gasnya satu per satu. 

Untuk menarik perhatian pengunjung, penjual itu hanya melepaskan balon yang berwarna hijau. Sudah beberapa balon terlihat melayang di udara, dan semuanya berwarna hijau.

Dari kejauhan seorang anak mulai penasaran, mengapa balon yang terlihat di udara hanya balon yang berwarna hijau. 

Anak itu lalu datang menghampiri penjual tersebut dan bertanya “mengapa balon hijau saja yang engkau lepaskan ke udara? Apakah hanya balon hijau saja yang bisa terbang, dan balon lainnya tidak bisa?”

Sang penjualpun terlihat senang akan ketertarikan anak itu. Perlahan dia lalu menunduk mendekat ke anak dan menjelaskan “ini bukan masalah warna nak, balon itu terbang karena gas yang ada di dalamnya, jadi apapun warna balonnya jika dia berisi gas maka dia bisa terbang”

Di akhir cerita, Mom Indah menarik pelajaran dari cerita balon gas tersebut. Mom menutup ceritanya dengan menyampaikan motivasi kepada puluhan pemimpi yang ada di hadapannya, bahwa apapun latar belakangmu, asal daerah, warna kulit, tingkat pendidikan, dan lain-lain, maka itu bukan penghalang dirimu untuk terbang. Siapapun kita bisa bermimpi dan terbang untuk meraih mimpi kita, yang penting kita punya kemauan yang kuat dan usaha yang gigih untuk meraihnya.



*Suatu pagi di Pare, Maret 2014

Tag : , ,

Thanks for the respondents

Faktor 'manfaat' menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih souvenir buat responden. Souvenir ini pernah saya berikan kepada responden yang berprofesi sebagai petani, dari responnya saya tahu kalau mereka menyukainya.



Tag : , ,

Tugunya Kota Bogor

Tugu Kujang - Bogor, 14.01.2014

Tugu yang memiliki tinggi +/- 25 m ini dibangun pada tahun 1982.
Kujang diambil dari nama senjata pusaka Sunda yang bentuknya sebagaimana tertancap di ujung tugu.
Tag : , ,

Zebaoth

Gereja Zebaoth - Bogor, 14.01.2014

Peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Zebaoth pada tanggal 30 Januari 1920. Gereja yang berada di lingkungan Istana Bogor ini, dulunya merupakan tempat kediaman Gubernur Jenderal Belanda.
Tag : , ,

Gerbangnya saja


Taman Buah Mekar Sari - Bogor, 26.01.2014

Rute: dari terminal Baranangsiang Bogor, naik bus jurusan Jonggol, turun di perempatan Cileungsi (di bawah fly over), lalu naik angkot no 64, turun di depan gerbang taman buah.

- Copyright © Atika Rusli - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -